Monday 15 April 2013


Depoknews.com | Secara aklamasi, pengurus koperasi serba usaha (KSU) Warga Tugu Mandiri periode 2013-2016 dibentuk dan dikukuhkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-3, di aula Kelurahan Tugu Minggu, (14/4/13).

Pengurus yang baru disahkan itu sebagian besar merupakan pengurus KSU Warga Tugu Mandiri periode 2009-2013, hanya saja ada pergantian di beberapa pos yang dirasa kurang efektif.

Ketua KSU Warga Tugu Mandiri, Waridjan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh anggota untuk memimpin kembali KSU Warga Tugu Mandiri.

“Terima kasih sudah mempercayakan kami kembali memimpin KSU ini, semoga ke depan kami lebih bisa mengakomodir keinginan dan kebutuhan dari para anggota sehingga KSU ini bisa semakin mapan,” katanya dihadapan anggota sesaat setelah dikukuhkan kembali sebagai pimpinan KSU.

Dia juga berharap agar anggota lebih berperan aktif dalam menjalankan kegiatan perkoperasian, jangan hanya sibuk saat ingin melakukan peminjaman saja, serta seluruh anggota dan pengurus untuk tetap menjaga kredibilitas koperasi.

Dari sepuluh pengurus dan badan pengawas hanya terjadi tiga pergantian, hal itu berdasarkan usulan anggota pada forum. Demikian juga pemilihan secara aklamasi, sejatinya panitia akan menggelar voting namun karena seluruh anggota menghendaki kepemimpinan Waridjan cs dilanjutkan maka pemilihan pun dilakukan secara aklamasi.

Dalam acara tersebut, turut  hadir pula anggota DPRD kota Depok dari komisi D, Siswanto yang juga merupakan anggota KSU Warga Tugu Mandiri. Dirinya memberikan ucapan selamat kepada pengurus yang baru dikukuhkan sembari berpesan agar tetap menjaga moralitas pengurus yang selama ini sudah cukup baik.

“Saya kira tepat jika pengurus yang lama dipilih kembali, sebab kinerjanya sudah cukup baik dalam menggiring KSU Warga Tugu Mandiri kearah yang lebih baik. Namun jangan lupa untuk tetap menjaga moral agar tidak sampai terjerumus kepada hal yang tidak di inginkan seperti korupsi misalnya,” tuturnya.

Pada kesempatan itu dirinya juga mengharapkan adanya komunikasi yang terjalin dari atas ke bawah. Dalam hal ini dirinya sebagai anggota dewan menginginkan laporan yang jelas perihal masalah anggaran untuk mengajukan proposal kegiatan, sebab masih banyak anggaran yang tidak tersalurkan dari pemerintah kota Depok.

(Mir/DN)

Sumber : www.depoknews.com

Buah Belimbing Jadi Maskot Porkot Depok 2013


Menjelang pergelaran Porkot (Pekan Olah Raga Kota) Kota Depok  yang akan dilaksanakan pada 15-20 April 2013 mendatang sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT Kota Depok ke 14, panitia telah menyiapkan sejumlah arena pertandingan yang disebar di beberapa tempat, seperti D’Mall Margonda, Lapangan Kartika Kostrad Cilodong, Balai Rakyat Depok II, GOR Rawa Denok, Kolam Renang Tirta dan beberapa tempat lainnya. Pekan Olah Raga ini akan diikuti sekitar 1.500 atlet se-Depok dan akan mempertandingkan 17 cabang olah raga.

Buah belimbing yang merupakan ikon Kota Depok akan menjadi maskot Porkot, dari hasil kesepakatan panitia pelaksana. “Mengacu pada nilai filosofi buah tersebut warnanya yang mengkilat, kami berharap ini memberi kecemerlangan prestasi bagi para atlet Kota Depok, serta motivasi untuk mendulang prestasi,” ujar Herry Supriyanto selaku wakil ketua pelaksana Porkot.

Kota Depok ditargetkan untuk dapat masuk 15 besar Pekan Olah Raga Daerah (Porda) Provinsi Jawa Barat 2014 yang akan dilaksanakan di Bekasi yang sebelumnya Kota Depok menduduki urutan ke 23 se-Jawa Barat. Kota Depok harus lebih jeli lagi dalam mencari bibit atlet yang berkualitas, dan terus dilakukan latihan serta pembinaan.

Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma`il menghimbau kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi memeriahkan pekan olahraga kota tersebut, dan memberikan dukungan kepada  kontingen dari daerahya masing-masing. Untuk memeriahkan HUT Kota, akan dilaksanakan Pekan Olahraga Kota, Unsur Muspida diminta untuk berpartisiapasi dalam POR Kota Depok tersebut. (Diskominfo/feny)

Polres Depok Sebar Sketsa Penembak Karyawan Salon di Cilodong



Depoknews.com | Polresta Depok telah membuat sketsa wajah penembak karyawan Salon Hatari di RT03/04, Jalan Raya Jatimulya, Cilodong, pada Minggu (14/4/13) siang. Sketsa wajah maling motor yang menembak betis kanan Yudi juga telah disebarkan ke wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
“Sketsa wajah pelaku penembakan dibuat berdasarkan keterangan korban dan saksi. Sketsa sudah kami sebarkan,” kata Kapolresta Depok, Kombes Ahmad Kartiko, Senin (15/4/13).
Ahmad menjelaskan, melihat dari cara kerja maling motor yang melakukan penembakan dalam setiap aksinya tersebut maka ia melihat ada kemiripan modus antara maling motor di Warnet Florida dengan Salon Hatari. Meski begitu ia belum dapat menyimpulkan bahwa pelakunya sama.
“Kami baru menangkap dua komplotan curanmor di Limo, Depok. Kami masih mengusut dan mengembangkannya. Kami belum dapat menyimpulkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, hanya selang sehari maling motor kembali main tembak. Sabtu (13/4/13) dinihari Warnet Florida di Jalan Raya Raden Saleh, Cilodong didatangi maling motor dan mengeluarkan tembakan. Kemarin  giliran Salon Hatari RT03/04, Jalan Raya Jatimulya, Cilodong, Depok disatroni maling berpistol dan kemudian main tembak.

Minggu (14/4/13) sekitar pukul 11.00 WIB.
(Akbar)

Sumber : www.depoknews.com

Saturday 13 April 2013

Jembatan Panus Depok Lama

Sejak hari ketiga lebaran kami sekeluarga menginap di rumah Kakak Ipar di Cluster Puri Insani Grand Depok City.  Mungkin karena makanan tidak terkontrol dan kurang tidur, Bagol mengalami demam dan mengeluh sakit di tenggorokan. Siang tadi Saya dan keluarga pergi  ke sebuah Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) di daerah ‘Depok Lama’.
Jembatan Panus Lama (kiri) dan Jembatan Panus Baru (kanan)

Saya berangkat dari GDC (Grand Depok City) ke arah KSU kemudian belok kiri melintasi pertigaan depok dua tengah terus lurus mengikuti jalan sampai melintasiJembatan Panus.  Jembatan Panus yang Saya lewati adalah jembatan Panus baru sedangkan Jembatan Panus lama telah dialih fungsikan menjadi akses untuk menuju satu perumahan yang berada dibukit dipinggir sungai Ciliwung.  Sampai di Rumah Sakit ternyata praktek mulai dibuka pada jam 16.00 wib.  Setelah selesai mengurus administrasi karena masih ada waktu sekitar 2 jam, Saya ajak istri & anak saya untuk jalan-jalan sebentar melihat Jembatan Panus Lama dari dekat.

sumber : http://depoklik.com
Jembatan Panus Lama adalah salah satu dari tiga peninggalan Belanda di Kota Depok, yaitu Rumah Sakit Harapan di Jalan Pemuda Pancoran Mas dahulu merupakan kantor Pemerintahan Cornelis Chastelein seorang tuan tanah yang menguasai wilayah Depok dan Stasiun Depok Lama dibangun pada periode kemerdekaan Indonesia setelah sebelumnya pada tahun 1930 Belanda mulai mengoeprasikan rute kereta          Batavia(Beos) s/d Buitenzorg (Bogor).

Jalur kereta listrik di Batavia ini menandai dibukanya sistem angkutan umum massal yang ramah lingkungan, yang merupakan salah satu sistem transportasi paling maju di Asia pada zamannya.Di masa itu, kereta listrik telah menjadi andalan para penglaju (komuter) untuk bepergian, terutama bagi para penglaju yang bertempat tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta.
                                                                                                                    
Sejarah Depok tidak akan lepas dari seorang bernama Cornelis Chastelein yang sebelumnya  bekerja pada VOC sebagai seorang akuntan, dan menjadi anggota Dewan Hindia Belanda.  Namun, karena tidak sepaham dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Willem van Outhorn dia mengundurkan diri berwiraswasta.  Melihat kebersihan dan kejernihan Sungai Ciliwung, Cornelis Chastelein, membeli tanah disekitar Sungai Ciliwung tersebut dari Pemerintah Hindia Belanda, seluas 1.249 Ha dengan harga 700 ringgit.

Tanah yang dibelinya itu, terletak diantara wilayah Batavia (Jakarta) denganBuitenzorg (Bogor) dengan maksud untuk membuka usaha pertanian, peternakan, persawahan dan perkebunan. Tanah yang dibelinya itu merupakan Tanah Partikulir yang terlepas dari kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda (Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok).  Untuk dijadikan sebagai pekerja, Cornelis Chasteleinmendatangkan 150 orang budak yang dibeli dari raja-raja di Bali, Sulawesi Selatan, Timor, Nusa Tenggara Timur dan dari raja-raja lainnya di wilayah Timur Hindia Belanda.  Sebelum meninggal dunia pada tanggal 28 Juni 1714, Cornelis Chasteleinmembuat Het Testament atau Surat Wasiat.
Jembatan Panus Lama

Menurut Het Testament atau Surat Wasiat yang dibuat pada tanggal 13 Maret 1714,Cornelis Chastelein membebaskan mereka dari perbudakan, dan berjanji, apabila mereka masuk dan memeluk agama Kristen Protestan, maka kepada mereka akan diberikan sebidang tanah untuk dipergunakan dan dipelihara serta akan menjadi hak milik mereka (Hak Eigendom, No. 240 tahun 1719, Deelgerechtigden Reglement van Het Land Depok).  Kemudian, para budak yang telah dibebaskan dan telah menjadi orang-orang merdeka tersebut, melahirkan 12 (duabelas) marga antara lain ; Jonathans, Leander, Bacas, Loen, Samuel, Jacob, Laurens, Joseph, Tholense, Isakh, Soedira danZadokh.  Sepeninggal Cornelis Chastelein, diperkampungan atau didusun yang dihuni oleh 12 (duabelas) marga yang hanya beragama Kristen Protestan, pada tanggal 28 Juni 1714, didirikanlah sebuah Gereja yang Pertama. Kemudian, perkampungan atau dusun itu menjadi terkenal dengan nama D-E-P-O-K yang merupakan singkatan dariDe Eerste Protestanche Onderdaan Kerk artinya Gereja Kristen Protestan Rakyat Pertama.
Adalah Stefanus Leander seorang Belanda yang membangun jembatan pada tahun 1917 -1918, Opa Panus kemudian orang-orang Depok memanggilnya sehingga nama panggilannya diabadikan pada jembatan yang dibuatnya.  Setelah dibangun jembatan tersebut maka banyak muncul permukiman disekitar Sungai Ciliwung.
Sungai Ciliwung dilihat dari samping kiri Jembatan

Jembatan Panus, merupakan jembatan penting yang menghubungkan Depok dengan Bogor maupun Batavia (Jakarta).   Jembatan tersebut memberi akses jalan menuju ke arah Jalan Raya Bogor (sekarang namanya Simpangan Depok).  Saat ini di Wilayah Depok kalau tidak salah ada dua jembatan lagi yang melintasi sungai Ciliwung yaitu jembatan di jalan baru dari Magonda menuju Jalan Raya Bogor, sedangkan satu lagi adalah Jembatan yang melintas ke arah Grand Depok City menuju Bogor melalui Cilodong atau Cibinong.
Coret-coretan dan Tanaman Liar di Pagar Jembatan; latar belakang adalah Jembatan Panus Baru
Awalnya Jembatan Panus hanya dilewati oleh pejalan kaki, kendaraan tradisional, dan kemudian kendaraan bermotor ukuran kecil.  Apabila ada kendaraan ukuran sedang atau besar maka terpaksa harus melalui jembatan tersebut secara bergantian.  Jembatan Panus Baru, dibuat kira-kira periode pertengahan tahun 90, karena volume kendaraan sudah mulai besar dan jenis kendaraannya lebih beragam sehingga sering menimbulkan kemacetan.  Setelah Jembatan Baru difungsikan maka Jembatan Panus Lama dialihkan untuk akses menuju ke Perumahan di perbukitan dekat jembatan.
Jembatan Panus Lama : banyak tanaman liar dan bangunan jembatan yang kusam tidak terurus (gambar diambil dari Jembatan Panus Baru)
Jembatan Panus Lama masih tetap kokoh sampai sekarang, meskipun pada saat musim hujan sungai ciliwung sering membawa material-material besar dan berat yang menghantam jembatan tersebut.  Ternyata ditiang-tiang jembatan tua sengaja diberikan tanda untuk mengukur ketinggian air sungai yang berasal dari hulu sungai di Bogor  dan Puncak yang menuju ke Jakarta.  Makin tinggi permukaan air terukur di tiang-tiang maka semakin besar kemungkinan Jakarta akan dilanda banjir kiriman.
Jembatan Panus merupakan bangunan bersejarah di wilayah Depok, sebaiknya Pemkot Depok memberikan perhatian khusus agar tidak hilang dan dilupakan oleh generasi sekarang.

Akupuntur Gratis Untuk Warga Sukmajaya Depok

akupun134

DEPOK (Pos Kota)- TNI bekerjasama dengan Griya Sehat Mahkota mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat tak kampu. Pengobatan gratis yang dilakukan Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Panglima TNI Kolonel Laut Dr. Ivan Yulivan gan Griya Sehat Mahkota Dewi, itu berupa Akupuntur Kesehatan dan Herbal kepada 1000 warga Kampung Melati Ujung, Sukmajaya, Depok, Sabtu pagi (13/4).
Koorspri Panglima TNI mengatakan, akupuntur ini merupakan salah satu alternatif lain dalam memaintain kesehatan masyarakat khususnya bagi warga Sukmajaya-Depok yang tinggal di pinggiran kali Ciliwung. “Warga agar menyampaikan segala keluhan kesehatan kepada 14 orang akupunkturis yang berasal dari seluruh Indonesia, sehingga dapat memberikan terapi yang terbaik”, ungkapnya.
Ketua IKKT (Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI) Pragati Wira Anggini Ranting 09 Cabang-3 Spri Panglima TNI selaku pemilik Griya Sehat Mahkota Dewi Ny. Ivan Yulivan, mengatakan bahwa tujuan Baksos adalah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa akupuntur itu aman dan dapat dilakukan pada segala usia, baik anak kecil maupun orang yang sudah lanjut usia serta untuk menepis anggapan bahwa akupuntur itu mahal, berbahaya dan menyakitkan.
Usai pelaksanaan pengobatan, dilanjutkan dengan pemberian sembilan bahan pokok dan herbal kepada warga Sukmajaya yang diserahkan langsung oleh Koorspri Panglima TNI Kolonel Laut Dr. Ivan Yulivan dan pemilik Griya Sehat Mahkota Dewi Ny. Ivan. (B)
Teks : Warga Sukmajaya mendaftar pengobatan gratis yang dilakukan TNI